Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Sekilas Tentang Zat Besi (Fe)

a.        Pengertian Zat Besi        Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini sangat diperlukan dalam hemopoesis (pembentukan Hb), yaitu dalam sintesa Hb. Selain itu berbagai jenis enzim memerlukan zat besi sebagai faktor penggiat (Sediaoetama, 2000). Sementara menurut Burke dan Deakin (1994) menyatakan, bahwa zat besi merupakan komponen utama dari Hb yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh untuk proses metabolisme energi. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan timbulnya anemia yang berakibat melemahnya metabolisme aerobik dan berakibat pada penurunan kapasitas aerobik dari atlit. b.       Manfaat Zat Besi        Sharkey (2003) menjelaskan bahwa z at besi memiliki fungsi digunakan dalam myoglobin otot untuk membawa dan menyimpan oksigen, dan dalam enzim oksidasi (aerobik). Individu yang kekurangan zat besi rentan terhadap anemia dan memiliki daya tahan tubuh yang buruk. Karena hanya 10 % hingga 20 % zat besi dalam makanan yan

Hb & Anemia

Hemoglobin adalah suatu protein kompleks, yang tersusun dari protein globin dan suatu senyawa bukan protein yaitu hem. Hem merupakan senyawa rumit yang tersusun dari suatu senyawa lingkaran yang bernama porifin, yang bagian pusatnya ditempati oleh logam besi (Fe). Sehingga, hem adalah senyawa porifin-besi (Fe-porifin), sedangkan hemoglobin merupakan kompleks antara globin-hem (Sadikin, 2001). Hemoglobin berfungsi untuk mengikat dan membawa O 2 dari paru-paru untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh sel di berbagai jaringan (Sadikin, 2001). Menurut Supariasa, et al (2001) hemoglobin termasuk dalam protein heme yang berfungsi dalam pengikat dan pengangkutan oksigen. Pengukuran kadar hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan indeks kapasitas pembawa oksigen darah. Pengukuran kadar hemoglobin yang dianjurkan oleh WHO adalah spektofotometer dengan me

Zat enhancers (Protein, Vitamin C, B12 dan Asam Folat)

a. Protein       Protein merupakan bahan utama dalam pembentukan sel jaringan, baik jaringan tubuh tumbuh-tumbuhan maupun tubuh manusia dan hewan. Karena itu protein disebut unsur pembangun (Moehji, 2002). Menurut Almatsier (2002), protein adalah bagian dari semua sel mahluk hidup yang merupakan bagian terbesar tubuh kedua setelah air. Protein tersebar diseluruh bagian tubuh manusia, yaitu di otot, kulit, jantung, paru-paru dan otak yang tersebar sebagai cairan tubuh. Protein terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). satu-satunya sumber nitrogen bagi tubuh berasal dari protein. Molekul protein tersusun dari unsur-unsur kimia tersebut dan dinamakan asam amino. Asam-asam amino yang menyusun protein ini saling berhubungan membentuk suatu ikatan yang disebut ikatan peptida dengan jumlah mencapai ratusan asam amino (ikatan polipeptida) (Linder, 1992).       Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari sal