Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011
ucapan hati... siapa yang akan tau kita kelak akan terlahir seperti apa??? siapa yang akan tau bagaimana nasib kita melalui hari- hari didunia ini... apapun yang telah terjadi pada diri kita saat ini... tetap lah bersukur karena bagaimanapun kita semua adalah pemenang karena telah berhasil mengalahkan jutaan sel- sel telur dalam rahim bunda kita... hanya yang terbaik yang mampu hadir menyaksikan keindahan dunia ini.... jika saat ini saya melalui hari yang benar- benar sulit dan dengan berbagai cobaan yang tiada henti menyapa, hanya bisa berucap dan berdoa..."air mata yang menetes saat ini, akan menjadi sebuah senyuman di masa yang akan datang"  hanya itu yang mampu saya ucapkan. dan untuk orang- orang yang telah menyakiti dan membuat saya mampu merasakan proses pembelajaran kehidupan untuk menjadi dewasa di dunia ini, saya ucapkan terima kasih... mungkin semakin banyak yang bilang kedewasaan saya melebihi dari umur yang sekarang saya sandang..dan itu semua adalah ber

Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Menular Seksual

Oleh: Dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS.  Ginekolog dan Konsultan Seks  A.PENDAHULUAN  Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal- hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Disaat remajalah proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira, lucu bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka mencari jati diri. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Rasa ingin tau dari para remaja kadang- kadang kurang disertai pertimbangan rasioanal akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin dianggap sebagai manusia dewasa, kaburnya nilai- nilai moral yang dianut, kurangnya control dari pihak yang lebih tua (dalam hal ini orang tua), berkembangnya naluri seks akibat matangnya alat- alat kelamin sekunder, ditambah kurang

MELATI...

Melati tak pernah berdusta dengan apa yang ditampilkannya. Ia tak memiliki warna dibalik warna putihnya. Ia juga tak pernah menyimpan warna lain untuk  berbagai keadaannya, apapun kondisinya, panas, hujan, terik, ataupun badai yang datang ia tetap putih. Kemanapun dan dimanapun ditemukan melati tetaplah putih. Putih, bersih, indah berseri ditaman yang asri. Pada debu ia tak marah, meski jutaan butir menghinggapinya. Pada angin ia menyapa, berharap sepoinya membawa serta debu- debu itu agar ianya tetap putih berseri. Karenanya, melati ikut bergoyang saat hembusan angin menerpa. Kekanan ia ikut, kekiri iapun ikut. Namun ia tetap teguh pada pendiriannya, karna kemanapun ia mengikuti arah angin, ia akan segera kembali pada tangkainya. Pada hujan ia menangis, agar tak terlihat matanya meneteskan air diantara ribuan air yang menghujani tubuhnya. Agar siapapun tak pernah melihatnya bersedih, karna saat hujan berhenti menyirami, bersamaan itu pula air dari sudut matanya yang bening itu

Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi

Oleh: Setyowati, SKM.,M.Kes Keadaan kesehatan remaja erat kaitannya dengan gizi. Gizi kurang, gizi lebih & anemia merupakan tiga masalah gizi pada usia ini. Gizi diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta kesehatan. Gizi juga diperlukan untuk fertilitas atau kesuburan. Terdapat tiga area perubahan vital yang terjadi pada remaja, yaitu perubahan dalam pertumbuhan fisik menyangkut pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi, perubahan bersosialisasi dan perubahan kematangan kepribadian serta kesehatan. Gizi dan Pubertas Pubertas (akil balik)adalah suatu masa pematangan kapasitas reproduksi. Pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi. Cepat lambatnya seseorang mengalami pubertas antara lain dipengaruhi oleh keadaan gizi. Seorang anak yang gizinya kurang baik akan terlambat akil baliknya. Remaja wanita 15 – 21 tahun mempunyai peranan yang sangat penting karena merupakan persiapan calon ibu. Gizi Kurang dan Kesehatan Reproduksi  Gizi kurang pada