Hari ini tepat 1 tahun usia pernikahan kita, pernikahan kita masih seperti bibit yang mulai ditanam, jika dibandingkan dengan perjalanan panjang yang akan kita lalui nantinya.
Tahun pertama pernikahan kita tidak bisa dikatakan mudah, kita belajar saling mengenal, memahami pribadi 1 sama lain, hampir setiap saat kita selalu berdebat, kemudian tidak saling sapa dan setelahnya kita akan saling memaafkan dan mengakui kesalahan masing-masing diri kita. Tapi hampir setiap saat kita berperan tidak hanya sebagai suami istri tetapi terkadang sebagai teman, sahabat, pacar, adik dan orang tua, kita menjadikan pernikahan ini tidak hanya sebagai 1 peran, tapi menjadikannya menjadi beberapa peran.
Sifat, pola fikir, dan kebiasaan kita semuanya serba berbeda dan berlawanan, tetapi itulah seni dalam berumah tangga, bagaimana caranya agar dua kepala yang berbeda ini dapat berjalan bersama. Memang tidak selalu berhasil kita menerapkannya, tetapi setidaknya kita akan terus mencoba, karena dalam pernikahan ini, bukan tentang kamu atau aku tapi tentang kita.
Beberapa bulan ini adalah ujian terberat bagi kita, kita tidak hanya diuji dari 1 sisi tetapi dari berbagai sisi dan secara terus menerus, kita sempat terpuruk, kemudian bangkit, kemudian terpuruk lagi, bangkit lagi, dan insyaallah hingga sekarang, kita sedang bangkit dan berusaha menata kembali kehidupan kita kearah yang lebih baik. Dan kita bersyukur akan semua ujian ini karena itu berarti Tuhan sedang memperhatikan kita dan sayang terhadap kita.
Yang perlu kamu tau, bagaimanapun kondisi dan keadaanmu, aku akan selalu ada di sampingmu untuk menenangkan dan menemani untuk menjadi sandaran mu, dan aku akan berada dibelakangmu untuk menyemangatimu dan selalu mendoakanmu.
Terimakasih sudah menjadi suami yang penyabar, dan aku harap setelah membaca pidatoku ini kamu memiliki waktu untuk menghabiskan sedikit waktu denganku, dan aku harap kamu tidak lagi cuek terhadapku .
18 September 2017 (demi apa ini baru sempet di post setelah sekian purnama tak bertuan)
Komentar
Posting Komentar